Gambar Sampul IPS · BAB VII PELAKU KEGIATAN EKONOMI
IPS · BAB VII PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Sugiharso

24/08/2021 13:36:36

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

101

Cobalah pada hari biasa, misalnya jam 07.00 sampai jam 09.00, kalian berkeliling dan

mengamati masyarakat di sekitar kalian. Kalian tentu melihat bahwa hampir seluruh anggota

masyarakat sedang bekerja. Ada yang bekerja di sawah atau ladang, ada yang di kantor

atau di pabrik, di sekolah, di bank, hotel, dan di jalan-jalan seperti sopir angkot, taksi, ojek,

sampai di warung-warung atau gerobag dorong di pinggir jalan. Pendeknya ada begitu

banyak macam kegiatan dan begitu banyak pelakunya. Orang tuamu tentulah salah satu

di antara mereka. Bersama-sama dengan orangtua teman-temanmu mereka melakukan

kegiatan mencari penghasilan dengan bekerja Mereka juga membelanjakan uangnya untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Inilah kegiatan-kegiatan dasar ekonomi. Sedangkan

orangtuamu dan orang tua teman-temanmu beserta seluruh anggota masyarakat yang

melakukan kegiatan-kegiatan itu disebut pelaku kegiatan ekonomi.

BAB

VII

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Apakah kamu atau orangtuamu termasuk pelaku kegiatan ekonomi? Pelajarilah

bab ini karena setelah selesai mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki

kemampuan untuk mengidenti

fi

kasi dan mendeskripsikan pelaku kegiatan

ekonomi, serta menjelaskan hubungan antarpelaku kegiatan ekonomi tersebut.

PETA KONSEP

Kata Kunci

pelaku kegiatan ekonomi, hubungan antarapelaku

POKOK PERSOALAN

EKONOMI

PEMERINTAH

PELAKU KEGIATAN

EKONOMI

HUBUNGAN ANTARPELAKU

KEGIATAN EKONOMI

LUAR NEGERI

RTP

RTK

membutuhkan

terjadi

RTK

= Rumah Tangga Konsumen

RTP

= Rumah Tangga Produsen

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

102

A. PERSOALAN EKONOMI

Berbagai kegiatan ekonomi, seperti mencari nafkah dengan cara menghasilkan sesuatu,

berdagang, mendistribusikan barang dan jasa, dan mengkonsumsi, dilakukan supaya orang

dapat hidup layak. Untuk hidup layak kita membutuhkan bermacam-macam hal seperti

makanan, minuman, pakaian, rumah, kesehatan, rekreasi, pendidikan, dan sebagainya.

Kenyataannya, kebutuhan kita sebagai manusia itu banyak dan beraneka ragam atau tidak

terbatas.

Kenyataan lain, sumber-sumber atau alat-alat yang dapat dipakai untuk memenuhi

kebutuhan itu terbatas atau langka. Artinya, jumlah, bentuk, macam, dan keberadaannya di

suatu tempat itu tidak cukup atau kurang daripada yang kita butuhkan. Karena itu diperlukan

usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya. Inilah yang disebut kegiatan ekonomi.

Akibat adanya dua kenyataan di atas, timbullah persoalan pokok ekonomi, yakni

bagaimana dengan sumber-sumber atau alat-alat yang terbatas orang dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Lalu, siapa yang dapat menjawab

persoalan pokok ekonomi di atas? Jawabannya adalah para pelaku ekonomi.

B. PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Jika kalian amati masyarakat dengan seksama, maka paling tidak terdapat tiga macam

kegiatan ekonomi yang utama yakni menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi),

menyalurkan (distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Kegiatan-kegiatan

tersebut dilakukan oleh pelaku atau subjek ekonomi. Berikut ini kita akan membicarakan

para pelaku kegiatan ekonomi tersebut.

Secara garis besar para pelaku kegiatan ekonomi dapat digolongkan menjadi empat

sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga, para produsen, pemerintah, dan luar negeri.

Marilah kita bicarakan satu per satu.

1. Rumah Tangga

Keluarga kita membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pokok

sehari-hari seperti makan, membayar sekolah kalian, kesehatan, rekreasi dan sebagainya.

Maka orangtua atau keluarga kita harus membelanjakan pendapatan yang diperoleh untuk

membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa.

Gambar 7.1

Dengan bekerja, orang mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang banyak dan bermacam-macam. (Sumber: www.

petege.wordpress.com)

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

103

Lantas apa yang dilakukan oleh kedua orangtuamu dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari di atas? Mereka menjadi pegawai negeri, atau bekerja di perusahaan swasta, atau

membuka usaha kos-kosan (menyediakan rumah kos), bertani, berdagang, menjadi buruh,

dan lain-lainnya. Ini berarti rumah tangga menyediakan atau menawarkan tenaga kerja.

Bisa juga menyediakan modal, tanah, untuk dunia usaha. Caranya bisa dengan melakukan

usaha sendiri (berwiraswasta), bias bekerja pada orang lain misalnya menjadi karyawan

atau pegawai, atau buruh, bisa juga dengan cara menyewakan hak miliknya, misalnya sawah

atau rumahnya disewakan atau dikontrakkan kepada pihak lain. Artinya keluarga (rumah

tangga), di samping mengkonsumsi juga melakukan kegiatan ekonomi yakni menyediakan

tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Dengan kata lain, rumah tangga merupakan konsumen

sekaligus pemilik atau penyedia faktor-faktor produksi.

Kegiatan mengkonsumsi dan menyediakan

factor-faktor produksi seperti yang kita bicarakan

di atas dilakukan oleh hampir semua rumah

tangga di dalam masyarakat. Akan tetapi kalau

kita berbicara mengenai rumah tangga, maka

yang dimaksud di sini adalah seluruh anggota

masyarakat yang mengkonsumsi. Ini dapat

terdiri atas keluarga atau rumah tangga (bapak,

ibu, anak), atau yang masih lajang, anak-anak

atau orang dewasa yang hidup di asrama, dan

sebagainya yang membeli barang dan jasa untuk

konsumsi. Kita dapat menyebut mereka dengan

Rumah Tangga Konsumen (RTK).

a.

Pokok Permasalahan ekonomi rumah tangga

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orangtua kita harus mempunyai penghasilan.

Bagi rumah tangga penghasilan merupakan alat atau sumber yang digunakan untuk

memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari. Maka yang menjadi pokok

persoalan ekonomi rumah tangga adalah bagaimana dengan penghasilan yang masuk dapat

mencukupi segala macam kebutuhan keluarga, baik sekarang maupun yang akan datang.

Masalah ini dirasakan berat oleh sebagian besar rumah tangga atau keluarga di negara

kita, terutama keluarga miskin. Bahkan banyak yang penghasilannya amat minim sehingga

mereka mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebaliknya bagi rumah

tangga atau keluarga yang berpenghasilan tinggi, pokok persoalan di atas tidaklah menjadi

masalah berat. Bahkan bisa dipastikan mereka tidak menghadapi atau merasakan persoalan

ekonomi rumah tangga.

b. Penghasilan

Tahukah kalian orang tuamu bekerja sebagai apa? Itulah sumber penghasilan keluarga.

Rumah tangga zaman sekarang memperoleh penghasilan terutama dalam bentuk uang.

Namun ada juga yang berbentuk barang. Penghasilan utama biasanya berbentuk uang.

Gambar 7.2

Rumah tangga bertindak sebagai

penyedia sumber daya atau faktor-faktor produksi

sekaligus konsumen. (Sumber: www.hoianmarket.

com)

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

104

Sedangkan tambahannya bisa berupa barang. Misalnya dalam bentuk fasilitas, seperti rumah

dinas, kendaraan, atau penggantian biaya pengobatan.

Penghasilan dalam bentuk uang dapat dibedakan menjadi penghasilan nominal (

money

income

) dan penghasilan real (

real income

). Misalnya gaji atau penghasilan orangtuamu dalam

sebulan sebesar Rp 100.000,00 Jumlah uang yang diterima oleh RTK sebesar seratus ribu

rupiah itulah yang disebut

penghasilan nominal

(

money income

). Sedangkan jumlah barang

yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tersebut (seratus ribu rupiah) disebut

penghasilan

real

(

real income

).

Sebagai contoh, biasanya menjelang bulan suci Ramadhan terjadi kenaikan harga barang-

barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, tepung terigu, sayur, buah-buahan, dan

lain-lain. Kenaikan harga bisa sekitar 10 sampai 20%. Misalnya, semula penghasilan sebesar

Rp100.000,00 (penghasilan nominal) dapat digunakan untuk membeli beras 25 Kg (penghasilan

real). Namun menjelang Ramadhan, harga beras naik menjadi Rp5.000,00 Maka jumlah

uang yang sama hanya mendapatkan 20 Kg beras. Dengan kata lain penghasilan nominal

tetap (Rp100.000,00), tetapi karena ada kenaikan harga maka nilai riilnya (penghasilan riil)

mengalami penurunan. Jadi penghasilan riil ditentukan oleh besarnya penghasilan nominal

dan tingkat kenaikan harga barang-barang.

Gambar 7.3.

Gambar sebelah kiri menunjukkan penghasilan nominal, sedangkan gambar sebelah kanan

menunjukkan penghasilan real yakni jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang tersebut ( Sumber :

www.fullshoping.com )

c.

Pengeluaran rumah tangga

Penghasilan sebuah rumah tangga sebagian besar dibelanjakan untuk memenuhi segala

macam kebutuhan rumah tangga. Dalam ilmu ekonomi disebut dibelanjakan untuk konsumsi.

Konsumsi itu tidak hanya makanan saja melainkan mencakup semua barang dan jasa yang

dibutuhkan untuk hidup.

Pengeluaran setiap keluarga atau rumah tangga tidaklah sama besarnya. Keluarga yang

satu berbeda dengan yang lain. Demikian juga pengeluaran setahun yang lalu tentulah tidak

sama dengan pengeluaran keluarga sekarang, karena kebutuhan keluarga bisa meningkat

dari waktu ke waktu. Besar kecilnya jumlah pengeluaran keluarga tergantung pada banyak

faktor seperti berikut ini :

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

105

• besarnya jumlah penghasilan keluarga

• banyaknya anggota keluarga dan umurnya

• tingkat harga barang dan jasa kebutuhan hidup

• status sosial keluarga yang bersangkutan termasuk di dalamnya tingkat pendidikan

• lingkungan sosial sebuah keluarga (tinggal di desa atau kota, kota besar atau kota

kecil)

• cara-cara mengelola keuangan keluarga atau rumah tangga

Gambar 7.4

Banyaknya anggota keluarga dan struktur umurnya tentu saja mempengaruhi

besar kecilnya pengeluaran keluarga (Sumber: home.unpar.ac.id dan uns.ac.id)

Tugas 7.1

Diskusikan dalam kelompok :

1. Mana yang lebih penting bagi suatu keluarga, penghasilan nominal atau realnya?

Mengapa?

2. Di antara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran

rumah tangga, manakah faktor yang paling penting? Sebutkan alasannya.

2. Para Produsen

Apakah di lingkungan sekitar sekolah atau tempat tinggalmu ada perusahaan atau

pabrik, toko, warung kelontong, warung makan, wartel, penjaja bakso, rujak, mainan anak-

anak? Apakah ada juga bank, hotel atau penginapan, salon, pegadaian, dan sebagainya? Apa

saja kegiatannya ? Biasanya mereka ini melakukan fungsi-fungsi produksi. Mereka itulah

yang termasuk dalam kelompok produsen

Seperti rumah tangga (konsumen) atau RTK, Badan usaha atau perusahaan merupakan

sebuah ’rumah tangga’ atau kegiatan ekonomi yang dibentuk oleh pengusaha atau

wirausahawan dengan tujuan mencari laba. Caranya adalah dengan menggabungkan tenaga

kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan

barang dan jasa. Semua pelakunya dimasukkan dalam sektor rumah tangga produsen

(RTP)

Para produsen atau RTP ini “membeli” (mempekerjakan) sumber daya atau faktor

produksi dari RTK dan membeli bahan-bahan serta peralatan (misalnya mesin-mesin).

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

106

RTP menyediakan atau menghasilkan dan menjual barang dan jasa yang dibutuhkan oleh

masyarakat (RTK). Karena itu RTP harus membayar balas jasa kepada faktor-faktor produksi

atau sumber daya yang dipakainya. Hal ini bisa berupa sewa, bunga, dan upah atau gaji.

Sama seperti rumah tangga konsumen,

produsen pun menghadapi pokok persoalan

ekonomi, yaitu mencari keuntungan atau

laba. Cara memperoleh laba adalah dengan

mempertimbangkan pengorbanan atau biaya dan

hasil yang diperoleh.

Pengorbanan atau biayanya berupa faktor-

faktor produksi yang dipergunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa. Misalnya bahan-

bahan mentah, peralatan atau mesin, tenaga kerja,

waktu, dan sebagainya. Semua ini disebut

input

.

Biasanya faktor-faktor produksi yang digunakan

itu dinilai dalam bentuk uang dan disebut biaya

atau

cost

.

Tugas 7.2

Bersama dengan teman-teman sekelompok, cobalah mengadakan wawancara

dengan pemilik sebuah usaha kecil yang ada di sekitar sekolah atau tempat tinggalmu.

Tanyakan persoalan apa sajakah yang dihadapi oleh pengusaha tersebut.

Sedangkan yang dimaksud dengan hasil

adalah barang atau jasa yang diproduksi (

output

) ,

dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan harga

pasar yang berlaku (

revenue

atau penerimaan). Jadi,

baik input atau biaya maupun output atau barang

dan jasa yang dihasilkan (

revenue

), keduanya

dihitung dengan nilai uang.

Selisih antara biaya dan hasil dalam bentuk

uang itulah yang disebut laba (apabila hasil lebih

besar daripada semua biaya yang dikeluarkan)

atau rugi (apabila hasilnya lebih kecil daripada biayanya). Kemampuan produsen untuk

mendapatkan keuntungan sering disebut dengan rentabilitas.

3. Pemerintah.

Mengapa pemerintah harus dimasukkan dalam kategori sebagai pelaku ekonomi? Dalam

dunia ekonomi modern pemerintah memegang peranan yang sangat penting. Pemerintahlah

yang mempunyai wewenang untuk mengatur berbagai kegiatan yang dilakukan oleh RTK

maupun RTP.

Gambar 7.5

Di negara kita pabrik semacam ini

bisa dimiliki oleh swasta (dari dalam maupun

luar negeri) bisa juga oleh negara (BUMN)

(Sumber: www.levenbergen.com)

Gambar 7.6

Sebuah toko kelontong di

Tasikmalaya Jawa Barat juga termasuk RTP

yang berusaha untuk memperoleh keuntungan

(Sumber: Kompas, 24/09/06)

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

107

Pemerintah atau sektor negara juga dapat dipandang sebagai suatu „rumah tangga”

atau satuan produksi. Disebut demikian karena pemerintah juga menghasilkan barang dan

jasa tertentu untuk kepentingan umum. Dengan demikian pemerintah juga masuk dalam

kegiatan ekonomi. Artinya pemerintah masuk dalam arus barang dan jasa serta arus uang

dalam perekonomian.

a.

Output atau Hasil produksi pemerintah

Sebagai rumah tangga ekonomi, pemerintah melakukan kegiatan-kegiatan yang hasil

akhirnya berupa kesejahteraan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tugas pokok negara

seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yakni :

1) melindungi segenap warga negara terhadap serangan dari luar maupun dari dalam

(pertahanan dan keamanan)

2) menjamin kesejahteraan umum dengan berusaha menjaga kestabilan harga barang-

barang kebutuhan pokok. Pemerintah mengawasi kegiatan ekspor impor, jumlah uang

yang beredar dan kegiatan perbankan, dan melindungi produsen dalam negeri.

3) menyelenggarakan kepentingan umum, khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang

sukar atau tidak atau belum diselenggarakan oleh warga masyarakat. Dalam hal ini

pemerintah membantu dunia usaha agar bisa bekerja secara e

fi

sien. Caranya dengan

menyediakan sarana prasarana produksi seperti jalan raya dan jembatan, transportasi,

pos dan komunikasi, listrik, air minum, dan sebagainya. Yang tidak boleh dilupakan

adalah, pemerintah juga wajib melindungi yang lemah, misalnya melindungi anak-

anak dari kekerrasan orang dewasa, melindungi petani dari pemerasan oleh pihak lain,

menentukan upah minimum, mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

Gambar 7.7

Menurutmu mana yang lebih

diprioritaskan pemerintah. Pembangunan sarana

prasarana seperti gambar di atas atau memelihara

fakir miskin dan anak gelandangan seperti di gambar

kiri? (Sumber: www.studiomuslim.com)

1) Bersama dengan swasta wajib mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan,

kesehatan, pelestarian lingkungan, rekreasi, media massa dan sebagainya.

2) menjalin hubungan internasional dan memainkan peranan di dalamnya baik atas

inisiatif sendiri maupun dalam rangka kerja sama antar lembaga-lembaga pemerintahan

internasional seperti ASEAN di berbagai bidang.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

108

b. Sumber-sumber Penerimaan Negara

Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran dalam rangka menjalankan tugas-tugas di

atas, tentu saja pemerintah membutuhkan dana yang sangat besar. Dari mana dana tersebut

berasal?

(1) Yang pertama dan utama adalah pajak yang ditarik dari RTP maupun RTK.

(2) Kedua

adalah penerimaan bukan pajak seperti bagi hasil dengan perusahaan-perusahaan

asing, retribusi yakni pembayaran atau pungutan untuk jasa-jasa pemerintah, misalnya

untuk pengurusan SIM, biaya balik nama, dan sebagainya. Selain itu juga dari tariff jasa

pelabuhan, hasil lelang, denda, dan lain-lain.

(3) Ketiga adalah pinjaman atau hutang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

(4) Keempat adalah dengan penciptaan uang,

(5) K

elima bantuan luar negeri, misalnya dari badan-badan PBB seperti WHO, FAO,

UNESCO, dan lembaga-lembaga lain.

c.

Pengeluaran Pemerintah

Secara garis besar, pengeluaran pemerintah dibedakan menjadi dua kelompok, yakni:

(1)

Pengeluaran rutin, yaitu pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk melaksanakan

tugas-tugas rutin dan biasa, misalnya belanja pegawai seperti gaji, pensiun, uang makan,

dan sebagainya ; belanja barang seperti kendaraan, pemeliharaan gedung, kertas, alat

tulis dan kantor, dan sebagainya.

(2) Pengeluaran pembangunan yang bertujuan untuk menyelenggarakan berbagai program

pembangunan ekonomi.

Melalui pengeluaran-pengeluaran inilah pemerintah atau negara ikut masuk dalam arus

kegiatan ekonomi atau arus uang dan barang/jasa. Karena itu besar kecilnya pengeluaran

pemerintah dapat mempengaruhi seluruh kegiatan kehidupan ekonomi.

4. Sektor Luar Negeri

Sektor luar negeri terdiri atas rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah negara-negara

di dunia ini, mulai dari negara tetangga yang paling dekat seperti Malaysia dan Brunei

Darusalam sampai negara yang paling jauh, negara yang paling kecil sampai negara yang

paling besar.

Hasil produksi kita sebagian disalurkan kepada mereka, di samping untuk memenuhi

permintaan pembeli di dalam negeri. Dengan kata lain kita mengekspor barang dan jasa ke

luar negeri. Ekspor ini harus dibayar dengan uang atau valuta asing (devisa) menurut kurs

yang berlaku. Sebaliknya, kita pun membeli barang dan jasa dari luar negeri atau impor.

Impor ini juga harus kita bayar dengan valuta asing.

Ekspor dan impor barang dan jasa dicatat dalam daftar yang disebut Neraca Perdagangan

(

Balance of Trade

). Sedangkan semua pembayaran dari atau ke luar negeri dicantumkan dalam

daftar tersendiri yang disebut Neraca Pembayaran (

Balance of Payment

). Kegiatan ekspor dan

impor serta tinggi rendahnya kurs valuta asing (terutama dollar Amerika Serikat) inilah yang

berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi nasional, seperti produksi, tingkat harga,

peredaran uang, dan kesempatan kerja.

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

109

B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU KEGIATAN EKONOMI

1. Hubungan Antara Dua Pelaku : RTP dan RTK

Setelah kita melihat para pelaku dan kegiatan-kegiatannya secara garis besar, maka kita

perlu menjawab pertanyaan bagaimana hubungan di antara para pelaku tersebut di atas?

Pertama, hubungan antara RTK dan RTP dapat dilihat pada gambar berikut ini. Kita

berangkat dari rumah tangga konsumen (RTK) yakni seluruh masyarakat Indonesia yang

berjumlah lebih dari 200 juta warga atau penduduk. Mereka ini bekerja mencari nafkah di

rumah tangga produsen (RTP) atau dunia usaha baik usaha sendiri atau bekerja di perusahaan,

dan memperoleh penghasilan. Penghasilan ini mereka belanjakan untuk membeli barang

dan jasa yang dihasilkan oleh RTP melalui pasar.

Gambar 7.9

Hubungan antara Rumah Tangga Produsen (RTP) dan Rumah Tangga

Konsumen (RTK) (Sumber: Gilarso, 2003)

Dari sudut pandang RTP atau dunia usaha, untuk dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat (RTK) para produsen menghasilkan barang dan jasa yang dijual di pasar. Untuk

itu RTP memerlukan sumber daya produktif atau faktor-faktor produksi dari RTK seperti

tenaga kerja, lahan atau tanah, modal usaha, dan sebagainya. Sumber daya ini sebagian

Gambar 7.8

Komoditas ekspor negara-negara berkembang biasanya berupa barang primer seperti

hasil pertanian, pertambangan, dan sebagainya. Gambar sebelah kiri adalah komoditas ekspor

Bangladesh, sedangkan kopi merupakan komoditas ekspor beberapa negara termasuk Indonesia.

(Sumber: www.krishnibank.org)

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

110

disediakan oleh rumah tangga terutama berupa tenaga kerja. Karena itu RTP memberikan

balas jasa yang berupa upah atau gaji untuk tenaga kerja, sewa untuk lahan atau tanah,

dan bunga atau deviden untuk modal usaha. Jadi ada suatu arus barang dan jasa produktif

dari RTK ke RTP berupa tenaga kerja dan faktor produksi lainnya, yang diimbangi dengan

arus uang untuk pembayarannya dari RTP ke RTK. Arus uang ini berupa penghasilan atau

pendapatan masyarakat.

2. Hubungan RTP-RTK-Pemerintah- Luar Negeri

Pemerintah pun ikut ambil bagian dalam kegiatan ekonomi nasional dengan cara

mengadakan berbagai transaksi dengan RTK maupun RTP. Sebagian angkatan kerja dari RTK

ada yang bekerja di sektor pemerintah (PEM) sebagai pegawai negeri sipil maupun militer

dan mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji (penghasilan). Namun demikian, RTK ltidak

dapat membelanjakan semua penghasilannya, karena sebagian harus dibayarkan kepada

PEM dalam bentuk pajak-pajak.

Gambar 7.10

Model lengkap hubungan antarpelaku ekonomi

RTP, RTK, PEM, dan Luar Negeri (Sumber: Gilarso, 2003)

Misalnya, peralatan kantor, mesin-mesin, kendaraan, barang-barang elektronik,

bangunan, dan sebagainya. Namun seperti RTK, RTP pun harus membayar pajak kepada

PEM. Sebagian uang dari pajak dipakai oleh PEM untuk membayar pensiun dan memberi

subsidi kepada RTK dan RTP. Misalnya subsidi beras, pupuk, BBM, dan sebagainya (yang

makin lama makin dikurangi).

Walaupun PEM membeli barang dan jasa di pasar barang namun PEM tidak dapat

menjual hasil produksinya yang berupa barang dan jasa untuk kepentingan umum (

public

goods and services

). Misalnya jalan raya, jembatan, keamanan, dan sebagainya. Sedangkan

hasil produksi Badan Usaha Milik Negara seperti jasa kereta api, BBM, postel, dan sebagainya

tidak dimasukkan dalam kelompok PEM melainkan dimasukkan ke dalam kelompok atau

sektor RTP (Badan Usaha atau perusahaan).

Bagaimana hubungannya dengan sektor luar negeri? Pada arus barang, hasil produksi

RTP tidak hanya disalurkan ke RTK di dalam negeri, melainkan juga di ekspor untuk pasar

luar negeri. Tetapi RTP, RTK, dan PEM juga membeli barang dan jasa yang berasal dari luar

negeri atau impor. Dari kegiatan ekspor dan impor ini nampak adanya arus uang. Ketika

Bab VII Pelaku Kegiatan Ekonomi

111

RTP, RTK, PEM membeli barang dan jasa dari luar negeri (impor) kita harus membayar. Ini

berarti ada arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. Sebaliknya pada kegiatan ekspor, ada

arus uang masuk dari luar negeri ke dalam negeri. Kegiatan ekspor impor ini mempunyai

pengaruh yang besar terhadap kegiatan perekonomian nasional, seperti produksi, tingkat

harga, peredaran uang, dan kesempatan kerja.

Rangkuman

Secara garis besar pelaku kegiatan perekonomian dibedakan menjadi empat

sektor yakni rumah tangga (Rumah Tangga Konsumen), produsen (Rumah Tangga

Produsen), Pemerintah, dan Luar negeri. Masing-masing pelaku tentu saja menghadapi

persoalan pokok yang berbeda-beda kendati semuanya bermuara pada persoalan

pokok ekonomi secara keseluruhan.

Pemerintah sebagai sebuah “rumah tangga” ekonomi juga menghadapi persoalan

yang kurang lebih sama dengan persoalan pokok RTK dan RTP. Tentu saja apa yang

dilakukan pemerintah juga tergantung pada ketiga pelaku yang lain, terlebih di zaman

sekarang ini. Maka bisa dikatakan bahwa hubungan antara ke empat pelaku ekonomi

di atas dapat dikatakan merupakan hubungan yang saling tergantung satu sama lain

(interdependensi).

Latihan

A. Lengkapilah pernyataan di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang ada, sehingga

menjadi pernyataan yang benar.

1. Rumah tangga dikatakan sebagai pelaku ekonomi yang utama karena mereka

mengkonsumsi atau meminta barang dan jasa dari pasar output dan ....

2. Ekspor dan impor barang dan jasa dicatat dalam daftar yang disebut ....

3. Penghasilan berupa uang yang dinilai dengan jumlah barang yang dapat dibeli dengan

uang tersebut disebut ....

4. Kemampuan produsen untuk mendapatkan keuntungan sering disebut ....

5. Hubungan antara RTK, RTP, Pemerintah, dan Luar negeri bersifat ....

B. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar, dengan cara melingkari

huruf di depan alternatif jawaban yang tersedia.

1. Salah satu tugas pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah ....

a. Menyediakan barang dan jasa publik

b. Mencerdaskan kehidupan bangsa

c. Menawarkan faktor-faktor produksi ke pasar barang dan jasa

d. Memelihara fakir miskin dan gelandangan

2. Karena termasuk pelaku ekonomi, maka rumah tangga harus bertindak rasional, dalam

arti ....

a. Harus memilih barang dan jasa yang terbaik

b. Mempertimbangkan korban dan hasil dalam setiap tindakannya

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

112

c. Harus taat membayar pajak yang ditetapkan pemerintah

d. Menawarkan faktor-faktor produksi di pasar faktor

3. Sektor luar negeri bisa terdiri atas beberapa elemen di bawah ini kecuali ....

a. Pemerintah luar negeri

b. Rumah tangga

c. Perusahaan

d. Orang Indonesia yang bekerja di luar negeri.

4. Salah satu komponen pengeluaran pemerintah untuk pembangunan adalah....

a. Gaji pegawai negeri

b. Membayar bunga dan cicilan utang luar negeri

c. Membeli mesin atau peralatan untuk proyek pembangunan jembatan

d. Membeli peralatan militer

5. BUMN termasuk pelaku ekonomi kategori ....

a. Pemerintah

b. Rumah Tangga Produsen (RTP)

c. Rumah Tangga Konsumen (RTK)

d. Sektor luar negeri

C. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan ringkas tetapi jelas.

1. Sebagai salah satu pelaku perekonomian, mengapa rumah tangga dikatakan mempunyai

peran yang penting ?

2. Berikan contoh konkrit tiap-tiap faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran

rumah tangga

3. Dapatkah kita menutup diri terhadap pengaruh luar negeri ? Mengapa ? Jelaskan dengan

contoh-contohnya.

4. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa saja tugas pemerintah sebagai rumah tangga

ekonomi ?.

5. Hubungan antara ke empat pelaku ekonomi di atas dapat dikatakan merupakan hubungan

yang saling tergantung satu sama lain (interdependensi). Jelaskan dengan kata-katamu

sendiri apa yang dimaksud dengan ungkapan tersebut.

Refleksi

Sudah sejak tahun 2006 masyarakat miskin harus mengantri untuk mendapatkan

beras, minyak goreng, minyak tanah, dan bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya.

Mereka terpaksa mengantri karena harga barang-barang tersebut membubung

tinggi, dan pemerintah mengadakan operasi pasar. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Menurut kalian, apakah hal itu terjadi akibat kesalahan RTK, RTP, Pemerintah, atau

Luar Negeri? Coba tuliskan penjelasan kalian.